TEAM :D

Minggu, 28 November 2010

Orang-orang Beriman Sempurna Dalam AlQuran

Siapakah orang-orang yang beriman sempurna dalam Al-Quran?. Orang-orang yang beriman sempurna dijelaskan dalam sejumlah ayat Qur’an dalam makna-makna berikut:
  • “(Yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya.” (QS Al-Baqarah, 2: 46)
  • “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS Yunus, 10: 63)
  • “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik)… “ (QS Al-Anam, 6: 82)
  • “(Yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepadaNya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah.” (QS Al-Ahzab, 33: 39)
  • “… Dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepadaNya.” (QS Al-Anbiya, 21: 28)
  • “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah,” kemudian mereka tetap istiqamah…” (QS Al-Ahqaf, 46: 13)
  • “… Mereka menjawab: ‘Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.’” (QS Al-Imran, 3: 173)
  • “(Yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka…” (QS Al-Hajj, 22: 35)
  • Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. (QS Al-Rad, 13: 21)
  • “…Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun denganKu ….” (QS Al-Nur, 24: 55)
  • “…mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit …” (QS Al-Imran, 3: 199)
  • “Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan.” (QS Al-Ma’arij: 70: 26)
  • “Yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib …” (QS Al-Baqarah, 2: 3)
  • “(Yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihatNya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.” (QS Al-Anbiya, 21: 49)
  • “Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (QS Al-Baqarah, 2: 4)
  • “Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al-Kitab…” (QS Al-A’raf, 7: 170)
  • “Yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat..” (QS Al-Baqarah, 2: 3)
  • “(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS Al-Mukminun, 23: 2)
  • “Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS Al-Mukminun, 23: 9)
  • “Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.” (QS Al-Ma’arij, 70: 23)
  • “… Mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap… “ (QS Al-Sajdah, 32: 16)
  • “(yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.” (QS Al-Nahl, 16: 42)
  • “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya.” (QS Al-Mukminun, 23: 5)
  • “Dan orang-orang yang menunaikan zakat.” (QS Al-Mukminun, 23: 4)
  • “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan, serta menolak kejahatan dengan kebaikan… “ (QS Al-Rad, 13: 22)
  • “(Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian.” (QS Al-Rad, 13: 20)
  • “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS Al-Ma’arij, 70: 32)
  • “…Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar.. “ (QS Al-Taubah, 9: 71)
  • “Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.” (QS Al-Ma’arij, 70: 33)
  • “(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS Al-Imran, 3: 17)
  • “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka…” (QS Al-Imran, 3: 135)
  • “Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS Al-Mukminun, 23: 3)
  • “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka…” (QS Al-Syura, 42: 38)
  • “Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri.” (QS Al-Syura, 42: 39)
  • “… Orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka…” (QS Al-Hajj, 22: 35)
  • “… Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaanNya… “ (QS Al-Fath, 48: 29)
  • “(Yaitu) orang-orang yang berdoa: ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.’” (QS Al-Imran, 3: 16)
  • “Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” (QS Al-Mukminun, 23: 61)
  • “…Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud…” (QS Al-Fath, 48: 29)
  • “… Mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS Al-Bayyinah, 98: 7)
  • “Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.” (QS Al-Ma’arij, 70: 35)

Ketentuan nasib manusia terhadap zina

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi SAW. bersabda: Sesungguhnya Allah telah menentukan kadar nasib setiap manusia untuk berzina yang pasti akan dikerjakan olehnya dan tidak dapat dihindari. Zina kedua mata ialah memandang, zina lisan (lidah) ialah mengucapkan, sedangkan jiwa berharap dan berkeinginan dan kemaluanlah (alat kelamin) yang akan membenarkan atau mendustakan hal itu.(Shahih Muslim No.4801)

Malam Lailatul Qadar

99 Asmaul Husna

Rukun Iman

Pentingnya Shalat

Shalat (doa wajib yang dilakukan lima kali sehari), adalah salah satu laku ibadah terpenting setelah beriman. Mukmin diwajibkan menegakkan shalat, yang merupakan laku ibadah yang ditetapkan pada waktu tertentu, seumur hidup.

Manusia itu gampang lalai. Tenggelam dalam kesibukan sehari-hari, ia mungkin mudah tersesatkan dari pokok-pokok nyata pada apa sesungguhnya ia perlu memberikan perhatian. Ia mungkin mudah melupakan bahwa Allah melingkupinya, bahwa Dia mengawasinya setiap saat, bahwa Dia mendengarnya, dan bahwa suatu hari ia harus bertanggung jawab atas perbuatannya kepada Allah. Ia mungkin juga melupakan tentang keniscayaan kematian, kuburan, Surga dan Neraka, bahwa tidak sesuatu pun terjadi selain atas kehendak Allah, dan bahwa sesungguhnya ada maksud di balik segala sesuatu.
Akan tetapi, menegakkan shalat lima kali sehari menghilangkan keadaan lalai ini dan menjaga niat dan nurani mukmin tetap hidup. Shalat membuatnya terus berpaling kepada Allah dan hidup dengan perintah Tuhan kita. Seorang manusia beriman sempurna yang berdiri di hadapan Allah untuk menegakkan shalat menjaga ikatan batin yang kuat dengan Allah. Bahwa shalat itu mengingatkan manusia akan Allah dan menghindarkannya dari semua jenis kejahatan dikatakan dalam ayat berikut:
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Ankabut, 29: 45)
Shalat adalah laku ibadah yang wajib bagi semua nabi dan mukmin. Nabi-nabi yang sepanjang sejarah diutus kepada manusia menghimbau kaumnya akan laku ibadah wajib ini. Sementara itu, mereka sendiri menegakkannya dalam cara yang secermat-cermatnya dan menjadi teladan yang harus diikuti semua mukmin. Dalam hal ini, shalat adalah sebentuk pesan yang disampaikan oleh nabi-nabi Allah kepada masing-masing kaumnya.
Dalam Qur’an, ada beberapa ayat tentang perintah Allah kepada nabi-nabiNya tentang penegakan shalat, nilai penting yang dilekatkan pada laku ibadah ini, ketaatan seksama para nabi, dan perintah mereka kepada kaumnya tentang penegakan shalat:
Dalam satu ayat, Allah menceritakan yang berikut tentang Nabi Ibrahim AS:
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (QS Ibrahim, 14: 40)
Dalam Qur’an, Nabi Ismail AS diceritakan seperti berikut:
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya, ia seorang yang benar janjinya, dan ia seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh kaumnya untuk bershalat dan berzakat, dan ia seorang yang diridai di sisi Tuhannya. (QS Maryam, 19: 54-55)
Dalam satu ayat lain, Allah mengatakan kepada Nabi Musa AS sebagai berikut:
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu. (QS Tha-Ha, 20: 14)
Allah juga memerintahkan Maryam, yang dijadikan sebagai teladan dalam Qur’an bagi semua perempuan di dunia, agar menegakkan shalat:
“Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk” (QS Al-Imran, 3: 43)
Isa AS, yang dilukiskan sebagai “firman Allah” dalam Qur’an juga menerima perintah yang sama:
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup” (QS Maryam, 19: 30-31)

Hakikat Kehidupan Dunia

Mereka yang menghabiskan hidupnya dalam kecintaan buta akan harta benda duniawi, akan menyadari bahwa mereka menghabiskan seluruh hidup mereka mengejar ilusi. Mereka akan menyadari keadaan yang menggelikan ini setelah mereka mati. Pada saat itulah akan tampak jelas bagi mereka tujuan akhir kehidupan, yakni menjadi hamba Allah yang ikhlas.

Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (QS. Ali ‘Imran, 3: 14)
Semua hal di dunia ini kekayaan, pasangan, anak-anak, dan perdagangan menyibukkan banyak orang di dalam hidupnya. Namun, jika mereka dapat memahami kekuasaan dan keagungan Allah, mereka akan paham bahwa semua hal yang diberikan kepada manusia ini hanyalah sarana untuk memperoleh keridhaan-Nya. Dengan cara ini, mereka juga akan memahami bahwa tujuan utama manusia adalah menjadi hamba-Nya. Sedangkan, mereka yang tidak benar-benar beriman kepada Allah memiliki pandangan yang kabur dan pemahaman yang dangkal akan keberadaan mereka karena ambisi-ambisi duniawi mereka. Mereka mengharapkan hal-hal besar dari kehidupan yang cacat ini.

Pesan Malaikat Jibril kepada Nabi

Malaikat Jibril datang kepada Nabi Saw, lalu berkata,
“Hai Muhammad, hiduplah sesukamu namun engkau pasti mati. Berbuatlah sesukamu namun engkau pasti akan diganjar, dan cintailah siapa yang engkau sukai namun pasti engkau akan berpisah dengannya. Ketahuilah, kemuliaan seorang mukmin tergantung shalat malamnya dan kehormatannya tergantung dari ketidakbutuhannya kepada orang lain.” (HR Ath-Thabrani)

Tuhan adalah Allah SWT.

Tuhan adalah Allah SWT! Dia adalah yang menciptakan langit dan bumi! Menciptakan manusia termasuk saya, kamu dan semua makhluk yang ada di alam semesta ini! Dia Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penolong! Dia adalah Satu. Dia adalah Tunggal. Dia yang menciptakan siang dan malam, Menciptakan susah dan senang. Maka banyak-banyaklah bersyukur pada-Nya.

Keistimewaan Muslimin dan Mukminin

Sebaik-baiknya umat adalah ummat Nabi Muhammad SAW, semulia-mulianya ummat adalah ummat muslimin dan muslimat. Menjadi seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan

  1. Tidak ada orang yang lebih mulia di sisi Allah dari seorang mukmin. (HR. Ath-Thabrani)
  2. Umatku (umat Muhammad) ibarat air hujan, tidak diketahui mana yang lebih baik awalnya atau akhirnya. (Mashabih Assunnah)
  3. Sesungguhnya di kalangan hamba-hamba Allah ada orang yang apabila memohonkan sesuatu maka Allah akan menerimanya (mengabulkannya). (HR. Bukhari dan Muslim)
  4. Waspadalah terhadap firasat seorang mukmin. Sesungguhnya dia melihat dengan nur Allah." (HR. Tirmidzi dan Ath-Thabrani)
  5. Sebaik-baik umatku adalah apabila pergi (musafir) dia berbuka puasa dan shalat Qashar, dan jika berbuat kebaikan merasa gembira, tetapi apabila melakukan keburukan dia beristighfar. Dan seburuk-buruk umatku adalah yang dilahirkan dalam kenikmatan dan dibesarkan dengannya, makanannya sebaik-baik makanan, dia mengenakan pakaian mewah-mewah dan bila berkata tidak benar (tidak jujur). (HR. Ath-Thabrani)
  6. Barangsiapa menyenangi amalan kebaikannya dan menyedihkan (bersedih dengan) keburukannya maka dia adalah seorang mukmin. (HR. Al Hakim)
  7. Akan ada suatu umat dari umatku yang masih tetap melaksanakan perintah Allah, maka tidak akan membahayakan mereka orang-orang yang mengecewakan dan menentangnya dan sampai tiba ketentuan Allah mereka tetap dalam penderitaan tersebut. (HR. Al Hakim)
  8. Orang yang shaleh selalu mendapat tekanan-tekanan. (HR. Al Hakim)
  9. Allah Azza wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin terhadap mukmin lainnya, yaitu: (1) melihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalam pandangan matanya; (2) mencintainya di dalam hatinya; (3) menyantuninya dengan hartanya; (4) tidak menggunjingnya atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya; (5) menjenguknya bila sakit; (6) melayat jenazahnya; (7) dan tidak menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia wafat. (HR. Ibnu Baabawih)
  10. Sebaik-baik kamu ialah yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya, dan seburuk-buruk kamu ialah yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya. (HR. Tirmidzi dan Abu Ya'la)
  11. Mencaci-maki seorang mukmin adalah suatu kejahatan, dan memeranginya adalah suatu kekufuran. (HR. Muslim)
  12. Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
  13. Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata, "Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu", tetapi katakanlah, "Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti dikerjakan-Nya." Ketahuilah, sesungguhnya ucapan: "andaikata" dan "jikalau" membuka peluang bagi (masuknya) karya (kerjaan) setan." (HR. Muslim)
  14. Seorang muslim ialah yang menyelamatkan kaum muslimin (lainnya) dari (kejahatan) lidah dan tangannya. Seorang mukmin ialah yang dipercaya oleh kaum beriman terhadap jiwa dan harta mereka, dan seorang muhajir ialah yang berhijrah meninggalkan dan menjauhi keburukan (kejahatan). (HR. Ahmad)
  15. Seorang mukmin tidak akan digigit dua kali dari lobang yang satu (sama). (Mutafaq'alaih)
  16. Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti saudaranya yang muslim. (HR. Abu Dawud)
  17. Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor. (HR. Bukhari)

Tak Ada Nabi Setelah Muhammad. SAW

Makna syahadat “Muhammad Rasulullah” adalah meyakini dan menyatakan bahwa Muhammad bin Abdillah adalah benar-benar utusan Allah yang mendapatkan wahyu berupa Kalamullah untuk disampaikan kepada manusia seluruhnya. Dan dia adalah penutup para Rasul. Konsekuensi dari syahadat ini yaitu membenarkan beritanya, mentaati perintahnya, menjauhi larangannya dan beribadah kepada Allah hanya dengan syar’iatnya .Dalil-dalil ini akan memberikan wawasan pada kita semua khususnya bagi kaum Muslim bahwa Nabi Muhammad.SAW adalah Rasulullah dan penutup para nabi sebelumnya.

1. QS AL AHZAB 40: " Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi"

2. Imam Muslim dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Perumpamaan saya dan para Nabi sebelum saya seperti orang yang membangun satu bangunan lalu dia membaguskan dan membuat indah bangunan itu kecuali tempat batu yang ada di salah satu sudut. Kemudian orang-orang mengelilinginya dan mereka ta'juk lalu berkata: 'kenapa kamu tidak taruh batu ini.?' Nabi menjawab : Sayalah batu itu dan saya penutup Nabi-nabi"

3. Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jubair bin Mut'im RA bahwa Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya saya mempunyai nama-nama, saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi, yang mana Allah menghapuskan kekafiran karena saya, saya Al-Hasyir yang mana manusia berkumpul di kaki saya, saya Al-Aqib yang tidak ada Nabi setelahnya"

4. Abu Daud dan yang lain dalam hadist Thauban Al-Thawil, bersabda Nabi Muhammad SAW:
"Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak ada nabi setelahku"

5. Khutbah terakhir Rasulullah ...
" ...Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak ada agama baru yang akan lahir. Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal: Al Quran dan Sunnah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak akan pernah tersesat ..."

6. Rasulullah SAW menjelaskan: "Suku Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para kalifah yang akan menjadi penerusku (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).

7. Rasulullah SAW menegaskan: "Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung, tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang belum dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan mengagumi keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir dalam jajaran Nabi-nabi". (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).

8. Rasulullah SAW menyatakan: "Allah telah memberkati aku dengan enam macam kebaikan yang tidak dinikmati Nabi-nabi terdahulu:

  • Aku dikaruniai keahlian berbicara yang efektif dan sempurna.
  • Aku diberi kemenangan kare musuh gentar menghadapiku - Harta rampasan perang dihalalkan bagiku.
  • Seluruh bumi telah dijadikan tempatku beribadah dan juga telah menjadi alat pensuci bagiku. Dengan kata lain, dalam agamaku, melakukan shalat tidak harus di suatu tempat ibadah tertentu. Shalat dapat dilakukan di manapun di atas bumi. Dan jika air tidak tersedia, ummatku diizinkan untuk berwudhu dengan tanah (Tayammum) dan membersihkan dirinya dengan tanah jika air untuk mandi langka.
  • Aku diutus Allah untuk menyampaikan pesan suciNYA bagi seluruh dunia.
  • Dan jajaran Kenabian telah mencapai akhirnya padaku (Riwayat Muslim, Tirmidhi, Ibnu Majah)
9. Rasulullah SAW menegaskan: "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku". (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).

10. Rasulullah SAW menjelaskan: 'Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku. (Dengan kata lain, Kiamat adalah satu-satunya yang akan datang sesudahku); dan saya adalah Yang Terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku". (Bukhari dan Muslim, Kitab-ul-Fada'il, Bab Asmaun-Nabi; Tirmidhi, Kitab-ul-Adab, Bab Asma-un-Nabi; Muatta', Kitab-u-Asma-in-Nabi; Al-Mustadrak Hakim, Kitab-ut-Tarikh, Bab Asma-un-Nabi).

11. Rasulullah SAW menjelaskan: "Allah yang Maha Kuasa tidak mengirim seorang Nabi pun ke dunia ini yang tidak memperingatkan ummatnya tentang kemunculan Dajjal (Anti-Kristus, tetapi Dajjal tidak muncul dalam masa mereka). Aku yang terakhir dalam jajaran Nabi-Nabi dan kalian ummat terakhir yang beriman. Tidak diragukan, suatu saat, Dajjal akan datang dari antara kamu". (Ibnu Majah, Kitabul Fitan, Bab Dajjal).

12. Abdur Rahman bin Jubair melaporkan: "Saya mendengar Abdullah bin 'Amr ibn-'As menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW keluar dari rumahnya dan bergabung dengan mereka. Tindak-tanduknya memberi kesan seolah-olah beliau akan meninggalkan kita. Beliau berkata: "Aku Muhammad, Nabi Allah yang buta huruf", dan mengulangi pernyataan itu tiga kali. Lalu beliau menegaskan: "Tidak ada lagi Nabi sesudahku". (Musnad Ahmad, Marwiyat 'Abdullah bin 'Amr ibn-'As).

13. Rasulullah SAW berkata: " Allah tidak akan mengutus Nabi sesudahku, tetapi hanya Mubashirat". Dikatakan, apa yang dimaksud dengan al-Mubashirat. Beliau berkata: Visi yang baik atau visi yang suci". (Musnad Ahmad, marwiyat Abu Tufail, Nasa'i, Abu Dawud). (Dengan kata lain tidak ada kemungkinan turunnya wahyu Allah di masa yang akan datang. Paling tinggi, jika seseorang mendapat inspirasi dari Allah, dia akan menerimanya dalam bentuk mimpi yang suci).

14. Rasulullah SAW berkata: "Jika benar seorang Nabi akan datang sesudahku, orang itu tentunya Umar bin Khattab". (Tirmidhi, Kitab-ul-Manaqib).

15. Rasulullah SAW berkata kepada 'Ali, "Hubunganmu denganku ialah seperti hubungan Harun dengan Musa. Tetapi tidak ada Nabi yang akan datang sesudahku". (Bukhari dan Muslim, Kitab Fada'il as-Sahaba).

16. Rasulullah SAW menjelaskan: "Di antara suku Israel sebelum kamu, benar-benar ada orang-orang yang berkomunikasi dengan Tuhan, meskipun mereka bukanlah NabiNYA. Jika ada satu orang di antara ummatku yang akan berkomunikasi dengan Allah, orangnya tidak lain daripada Umar. (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib)

17. Rasulullah SAW berkata: "Tidak ada Nabi yang akan datang sesudahku dan karena itu, tidak akan ada ummat lain pengikut nabi baru apapun". (Baihaqi, Kitab-ul-Rouya; Tabrani)

Lindungan Allah Untuk Tujuh Golongan Manusia

Tujuh macam naungan (perlindungan) yagn akan di berikan oleh Allah kepada mereka (tujuh golongan manusia) pada hari kiamat yang tidak ada naungan lain kecuali dengan naungan Allah :
  1. Untuk seorang Imam (pemimpin yang adil)
  2. Seorang pemuda yang beribadah kepada Allah Swt.
  3. Seorang yang hatinya terikat dengan masjid.
  4. Dua orang (laki-laki) yang saling mencintai karena Allah, bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah.Rasulullah bersabda : "Seorang laki-laki telah mengunjungi saudaranya (sahabatnya) di suatu desa. Maka Allah menurunkan seorang malaikat dalam tempat perjalanan orang itu, lalu malaikat itu berkata : “Anda mau kemana?” Orang itu lalu menjawab : “Saya akan menemui saudaraku di desa itu” Lalu malaikat itu mengatakan :” Apakah anda mempunyai kepentingan yang menarik terhadap dia?”, Orang itu lalu menjawab : “Tidak ada, kecuali aku ini mencitainya karena Allah”. Malaikat itu lalu mengatakan “Sesungguhnya saya ini utusan Allah padamu, bahwasanya Allah itu menyukai anda sebagaimana anda yang menyukai dia (saudara atau sahabatnya)..." (HR. BUkhori – Muslim)
  5. Seorang laki-laki yang di panggil oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan (bangsawan) lagi cantik (untuk di ajak bermaksiat) lalu dia menjawab : "Sesungguhnya aku ini takut (taat) pada Allah.
  6. Seorang yang sedekah dengan disembunyikan (dirahasiakan) hingga tidaklah mengetahui pihak yang kiri terhadap apa yang telah disedekahkan oleh pihak yang kanan.
  7. Seseorang yang ingat (berzikir kepada Allah SWT. dalam keadaan sembunyi (menyendiri) dengan kedua belah matanya meneteskan air mata (sebagao akibat rasa taat dan takut kepada Allah)
(HR. Bukhori - Muslim)

Semoga pemimpin yang telah kita pilih adalah pemimpin yang adil yang termasuk dari salah satu golongan yang di lindungi Allah

Jumat, 26 November 2010

Hak Seorang Muslim Terhadap Sesama Muslim

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia memanggilmu penuhilah; bila dia meminta nasehat kepadamu nasehatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hantarkanlah (jenazahnya)". Riwayat Muslim.